ini adalah sebuah cerpen yang pertama kali aku buat dalam seumur hidup. sebenarnya aku tidak begitu menyukai menulis tapi pada saat itu di sekolah sedang ada perlombaan isra mi'raj dan pada saat itu tidak ada yang ingin lomba cerpen sebenarnya aku males ya karena permintaan ketua kelas dan fitria temanku mendukung dan ide yang simpel namun dalam maknanya. aku pun datang ke masjid tempat dilaksanakannya lomba itu ditemani fitria dengan tidak ada persiapan ide dari tikah simpel tp menarik itu mengalir dengan seadanya. setelah lomba itu selesai aku tak banyak berharap yang penting aku telah mewakili kelasku. ke esokan harinya diatas kuasanya ternyata kelas kami mendapat juara 2 dalam lomba cerpen itu sesekolah. aku sangat kaget dengan sedikit rasa bangga pada diri ya allah seorang hamba sepertiku bisa menulis cerpen.
ya ini diacerpennya. terimakasih untuk teman teman yang membantu aku khususnya rimas ftiria dan atikah :)
Aku...
ya ini diacerpennya. terimakasih untuk teman teman yang membantu aku khususnya rimas ftiria dan atikah :)
Aku...
Aku seorang gadis berusia 16 tahun beragama kristen yang mempunyai kehidupan hampa sedikit
bercahaya. Mengapa tidak? Hampa karena kedua orang tua ku bercerai dan mereka
saling sibuk dengan urusannya. Sedangkan sedkit cahaya karena aku memiliki mbak
yang sangat baik merawatku dari kecil hinga usia ku 16 tahun. Pagi itu... “mbak mama sudah berangkat ya?” tanyaku. “iya
non meli” jawab mbak. “hem, oiya mbak tolong bilang pak tono segera karena
sebentar lagi aku akan berangkat” kataku. “baik non” jawab mbak. Kenapa mama
tak pernah memikirkan perasaanku? Apa hanya pekerjaan yang membuatnya bisa
hidup *tanyaku dalam hati*. “mbak aku pergi dulu ya” kataku sambil salim pada
mbak. Dia adalah mbak Sri dia sudah bekerja lama sekali dirumahku sejak aku
kecil bahkan karena kejadian itu aku sampai tinggal dirumahnya. Selama ini dari
kecil hanya beliaulah yang mengerti bagaimana perasaanku, keinginanku bahkan
tentang aku karena aku sendiri ang bercerita padanya. Aku dan mbak Sri memiliki
perbedaan aqidah, agamaku kristen nasrani sedangkan beliau islam. Mbak Sri
begitu taat beragama bahkan dia tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu
yang wajib dalam islam. Berbeda dengan aku yng hanya beribadah pada hari minggu
tpi aku malas sekali rasanya. Biarpun seperti itu namun mbak Srilah satusatunya
orang yang baik dalam kehidupan ku saat ini bahkan mungkin sampai nanti dan
seterusnya.
_Disekolah_
“kamu kenapa
daritadi kok diam saja sih mel?” tanya ocha. “hah? Aku ga kenapa napa kok cha”
tersentak aku menjawab ocha. “kalo ada apa apa cerita aja kali, kayak baru
kenal aja sama aku” lanjut ocha. “iya cha pasti pasti aku ceritak kok sama kamu
mah” jawabku sambil sedikit tersenyum. Dia adalah ocha namanya khansa azzahra,
dari namanya dia memang seorang muslim dan berbeda agama namun lagi lagi dari
perbedaan ini justru dia menjadi teman terbaiku dan selalu mebantuku jika
sedang ada masalah. “KRING!” bel tanda pulang sekolah. “anak-anak semuanya sekarang waktunya pulang
ayo bersiap semuanya” kaa buguru. “baik bu” jawab kami semua. “kamu mau kemana
mel abis ini? Aku sama cia sih masih ada acara disekolah soalnya bsk ada isra
mi’raj?” kata ocha.”oh apa itu? Acara
islam ya cha? Tanyaku. “iya sih tapi daripada blm tau ngapain mending ikut aja”
lanjut ocha. “maaf cha, tapi aku ga bisa lain kali aja kalo ada acara lain ya”
jawabku. “oke oke see you mel” jawab ocha. Aku pun langsung pulang kerumah
karena di depan sekolah pak tono sudah menjemputku. “ga ada acara lagi non?”
tanya pak tono. “ ga pak, langsung pulang aja pak” jawabku. “oke non siap!”
jawab pak tono.
_Dirumah_
“mbak siang ini makan apa kita?” tanya ku. “sop bakso dan
ayam goreng non” jawab mbak. “oke tolong disiapkan ya mbak, aku cuci kaki muka
dulu” kataku. “iya non” jawab mbak Sri. Aku segera ke kamar menaruh tas
mengganti pakaian dan membersihkan diri lalu ke meja makan. “pak tono, mbak ayo
kita makan” panggilku. Seperti biasa aku makan di meja makan bersama pak tona
supir pribadiku yang sangat baik dan sudah ku anggap seperti keluargaku dan
mbak ku yang dusah menemaniku sejak kecil. Kami pun makan siang bersama.
Setelah selesai makan pak tono akan kembali bekerja begitupun dengan mbak Sri.
Aku pun kembali ke kamar, sebenarnya aku sudah jenuh demgan keseharianku yang
hampa dengan hanya bersekolah bermain jalan jalan bolos ke gereja. Ibu ku
seorang wanita karir yang begitu sibuknya sampai kadang tak sempat menyapaku. Aku
mempunyai ayah namun ayahku sudah lama pergi meninggalkan aku dan ibuku karena
mencintai perempuan lain. Terkadang ayah juga suka bertemu denganku tapi tidak
dirumah. Karena kalo bertemu dirumah ibu akan marah jadi biasnya kami bertemua
di tempat rekreasi atau mall ataupun terkadang menitipkan sepucuk surat
untukku. Sampai suatu saat tiba tiba. “tingnongtingnong” bunyi bel rumahku
terdengar. Aku segera berlari keluar, siapatau ada sepucuk surat dari ayahku.
Dan ketika aku keluar ternyata di kotak surat ada sebuah paket kiriman
bertuliskan nama mbak Sri. Ya perasaan ku sih kecewa tapi aku tau pasti mbak
sedang menantikan paket kiriman itu. Segera aku membawa paket ke kamar mbak
sri. “mbak Sri? Mbaak!” teriakku. Tapi tak terdengar satu jawabanpun. Dari jauh
aku melihat pintu kamar mbak Sri yang terbuka lalu aku masuk dan menaruhnya di
atas meja mbak Sri. Namun ada sesuatu yang menarik diatas meja, sebuah buku
berwarna hijau muda yang ada tulisan bahasa arabnya dan berjudul “isra mi’raj”.
Wah sepertinya bsk ada acara isra mi’raj di sekolah apa ini ada
latarbelakangnya ya? Tanya ku dalam hati. Tak tersadar tanganku tiba tiba ingin
sekali menyentuhnya dan... “non ngapain di kamar mbak? Tanya mbak yg
mengejutkanku. “ah!? Ga apa apa mbak itu.. ada kiriman paket dari kampung”
jawab ku yang masih terkaget. “benar hanya itu?” tanya mbak sambil tersenyum
kepadaku. Aku pun menunduk “hem itu mbak itu buku apa? “ Tanyaku sambil menujuk
buku hijau. “oalah non itu kisah isra mi’rajnya nabi muhammad dengan Allah
tuhannya mbak yang memerintahkan nabi
untuk shalat dan bilang kepada umatnya” jawab mbak cukup singkat dan jelas. “oh
gitu ya, ceritain dong ke aku mbak” kataku sambil tersenyum. “oh iya non ayo
sini” jawab mbak sambil tersenyum. “mbak boleh ga aku mendengarkan ceritanya
sambil tidur di atas kaki mbak” pintaku. “iya non pasti boleh lah” jawab mbak
lagilagi sambil tersenyum. “kita mulai nih ya ceritanya” lanjut mbak. “oke
siap!” jawabku. “isra mi’raj nabi muhammad saw, isra’ mi’raj itu adalah dua
kejadian penting yang terjadi dalam islam karena di dalamnya terdapat perintah
allah kpd umat nabi muhammad untuk shalat” mbak bercerita. Aku mendengarkan
kisahnya dengan seksama aku pun termenung dalam pikiranku tentang sebuah kisah
penting islam. Dulu yang ku tahu adalah islam sebuah agama yang dimana sangat
menghargai perempuan karena dalam islam perempuan ada tatacara tersendiri dalam
berpakaian, sangat menghormati orang tua dan perduli terhadap sesama. Ya walaupun
aku tau sih di indonesia banyak perempuan islam yang tidak memakai pakaian
keagamaanya itu. Dan yang aku tau islam itu ibadah wajibnya ada 5 kali dalam
setiap harinya ya banyak juga sih tapi kata mbak malah tadinya akan lebih
banyak, mbak sangat rajin shalat 5 waktunya apalagikalo udah mendengar adzan
pasti langsung shalat. Sedangkan aku malas sekali ke gereja padahal seminggu
sekali. Oiya satu lagi yang ku tahu tentang islam dari mbak mereka punya
panutas seperti aku jg paus tapi panutan mereka itu nabi muhammad saw, kata
mbak nabi muhammad itu sangat baik dangat jujur dan menghormati perbedaan
agama. Seandainya sekarang ada nabi pasti aku pun ingin bertemu dan banyak
bertanya tentang kehidupan bahkan curhat kegalauanku padanya. Tapai mana
mungkin kata mba, Beliau sudah meninggal lama sekali. Kalo aku bisa minta
kepada tuhan aku ingin sekali menjadi adeknya bahkan anaknya.* Lanjut ke cerita
mbak* “perjalanan itu dimulai dengan mengendarai buraq bersama malaikat jibril
lalu...” cerita mbak.”mbak buraq apa?” selaku bertanya. “buraq itu kendaraan
nabi yang sangat cepat” jawab mbak “hem” jawabku seolah mengerti padahal masih
bingung. “perjalanan ini dimulai dan sampailah di baitul maqdis lalu diteruskan ke langit di langit nabi
banyak melihat lihat keadaan surga dan neraka sampai beliat bertemu dengan
tuhannya mba Allah SWT yang dimana Allah memerintahkan shalat pada nab awalnya
50 rakaat dalam sehari. Dalam hati rosul takut umatnnya ga sanggup, ketika
sudah mendapat perintah Allah nabi pun turun ke langit bawahnya hingga beretemu
dengan Nabi Musa As dan beliau berkata pada nabi untuk minta ringankan karena
umatku terdahulu tidak sanggup. Lalu Nabi Muhammad saw pun kembali ke langit
Allah SWT dan meminta diringankan sampai akhirnya perintah shalat 5 waktu itu
di tetapkan, gitu selesai deh ceritanya non”. “oh gitu ya mbak tapi buroq itu
kendaraan apa?” tanyaku dengan tampang kepo banget. “ Semacam peranakan dari
kuda dan kedelai non” jawab mbak Sri dengan tersenyum lagi. “Non mbak mau nyiapin makan malem dulu ya” lanjut
mbak. “oh iya iya mbak aku juga mau mandi soree, makasih ya mbak ceritanya
seryu banget tuh”. Kata ku kepada mbak. “iya non cantik sama sama” jawab mbak.
_Dikelas_
Keesokan harinya. “cha,
gmn sukses kemarin acaranya?” tanyaku.”alhamdulillah mel sukses” jawab ocha. “eh
isra mi’raj perintah tuhan kamu untuk shalat ya?” tanya ku lagi. “iya, loh kok
kamu tau?” Tanya ocha balik kepada ku. “mau au banget apa mau tau aja cha?”
tanya ku sambil melet kepadanya. “mau tau aja pake banget” jawab ocha sambil
tertawa sedikit. “dari mbak aku dia agamanya islam” jawabku. Hari demi hari
kulewati, hatiku tergerak untuk mengetahui islam lebih banyak. Semakin aku
mempelajarinya hatiku semakin terasa tenang dan nyaman tidak ada lagi rasa
hampa dengan sedikit cahaya. Sampai suatu saat tanggal 12 bulan desember tahun
2012 kemarin tepatnya ketika umurku menjadi 17 tahun aku telah menyatakan
keislamanku. Aku memasuki islam bukan semata mata untuk menghindari kehampaan
perasaanku dan meningaalkan masalaluku. Aku telah benar benar mempelajarinya
tatacara dan segala adab dalam islama dimulai dari surat pendek doa harian
mengucapkan salam berpakaian dan adab lainnya. Walaupun begitu aku juga ga lupa
minta izin kepada ke dua orang tua ku mungkin awalnya mereka tidak setuju namun
karena kujelaskan sedikit demi sedikit lambat laun ke dua orang tuaku pun
mengerti dan akhirnya aku menambahkan nama “Annisa”di depan nama ameliaku dan
aku bangga nama itu terlihat indah. Mbak Sri pun terlihat senang dan kami makin
cocok setiap harinya untuk saling bercerita karena kami se agama begitun
temanku ocha, awalnya dia takut aku hanya ikut-ikut mbakku tapi dia yakin bahwa
aku bisa menjadi islam yang baik bahkan muslimah yang baik. Aku pun senang kini
hari-hariku penuh dengan cinta kasih sayang bernafaskan Allah SWT dan
Rosulullah SAW sebagai pedomanku. Tak lupa aku memiiki panduan dari Alquran dan
Hadits. Ya allah terimakasih atas kehidupanku keislamanku dan semua orang yang
engkau kirimkan di sekelilingku aku akan menjaga kecintaan islam ini selamanya
dan seterusnya aku bangga menjadi seorang muslimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar