Selasa, 11 Juni 2013

Aku Annisa Amelia seorang muallaf

ini adalah sebuah cerpen yang pertama kali aku buat dalam seumur hidup. sebenarnya aku tidak begitu menyukai menulis tapi pada saat itu di sekolah sedang ada perlombaan isra mi'raj dan pada saat itu tidak ada yang ingin lomba cerpen sebenarnya aku males  ya karena permintaan ketua kelas dan fitria temanku mendukung dan ide yang simpel namun dalam maknanya. aku pun datang ke masjid tempat dilaksanakannya lomba itu ditemani fitria dengan tidak ada persiapan ide dari tikah simpel tp menarik itu mengalir dengan seadanya. setelah lomba itu selesai aku tak banyak berharap yang penting aku telah mewakili kelasku. ke esokan harinya diatas kuasanya ternyata kelas kami mendapat juara 2 dalam lomba cerpen itu  sesekolah. aku sangat kaget dengan sedikit rasa bangga pada diri ya allah seorang hamba sepertiku bisa menulis cerpen.
ya ini diacerpennya. terimakasih untuk teman teman yang membantu aku khususnya rimas ftiria dan atikah :)


Aku...

Aku seorang gadis berusia 16 tahun beragama kristen  yang mempunyai kehidupan hampa sedikit bercahaya. Mengapa tidak? Hampa karena kedua orang tua ku bercerai dan mereka saling sibuk dengan urusannya. Sedangkan sedkit cahaya karena aku memiliki mbak yang sangat baik merawatku dari kecil hinga usia ku 16 tahun. Pagi itu...  “mbak mama sudah berangkat ya?” tanyaku. “iya non meli” jawab mbak. “hem, oiya mbak tolong bilang pak tono segera karena sebentar lagi aku akan berangkat” kataku. “baik non” jawab mbak. Kenapa mama tak pernah memikirkan perasaanku? Apa hanya pekerjaan yang membuatnya bisa hidup *tanyaku dalam hati*. “mbak aku pergi dulu ya” kataku sambil salim pada mbak. Dia adalah mbak Sri dia sudah bekerja lama sekali dirumahku sejak aku kecil bahkan karena kejadian itu aku sampai tinggal dirumahnya. Selama ini dari kecil hanya beliaulah yang mengerti bagaimana perasaanku, keinginanku bahkan tentang aku karena aku sendiri ang bercerita padanya. Aku dan mbak Sri memiliki perbedaan aqidah, agamaku kristen nasrani sedangkan beliau islam. Mbak Sri begitu taat beragama bahkan dia tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu yang wajib dalam islam. Berbeda dengan aku yng hanya beribadah pada hari minggu tpi aku malas sekali rasanya. Biarpun seperti itu namun mbak Srilah satusatunya orang yang baik dalam kehidupan ku saat ini bahkan mungkin sampai nanti dan seterusnya.

_Disekolah_
  “kamu kenapa daritadi kok diam saja sih mel?” tanya ocha. “hah? Aku ga kenapa napa kok cha” tersentak aku menjawab ocha. “kalo ada apa apa cerita aja kali, kayak baru kenal aja sama aku” lanjut ocha. “iya cha pasti pasti aku ceritak kok sama kamu mah” jawabku sambil sedikit tersenyum. Dia adalah ocha namanya khansa azzahra, dari namanya dia memang seorang muslim dan berbeda agama namun lagi lagi dari perbedaan ini justru dia menjadi teman terbaiku dan selalu mebantuku jika sedang ada masalah. “KRING!” bel tanda pulang sekolah.  “anak-anak semuanya sekarang waktunya pulang ayo bersiap semuanya” kaa buguru. “baik bu” jawab kami semua. “kamu mau kemana mel abis ini? Aku sama cia sih masih ada acara disekolah soalnya bsk ada isra mi’raj?”  kata ocha.”oh apa itu? Acara islam ya cha? Tanyaku. “iya sih tapi daripada blm tau ngapain mending ikut aja” lanjut ocha. “maaf cha, tapi aku ga bisa lain kali aja kalo ada acara lain ya” jawabku. “oke oke see you mel” jawab ocha. Aku pun langsung pulang kerumah karena di depan sekolah pak tono sudah menjemputku. “ga ada acara lagi non?” tanya pak tono. “ ga pak, langsung pulang aja pak” jawabku. “oke non siap!” jawab pak tono.

_Dirumah_
“mbak siang ini makan apa kita?” tanya ku. “sop bakso dan ayam goreng non” jawab mbak. “oke tolong disiapkan ya mbak, aku cuci kaki muka dulu” kataku. “iya non” jawab mbak Sri. Aku segera ke kamar menaruh tas mengganti pakaian dan membersihkan diri lalu ke meja makan. “pak tono, mbak ayo kita makan” panggilku. Seperti biasa aku makan di meja makan bersama pak tona supir pribadiku yang sangat baik dan sudah ku anggap seperti keluargaku dan mbak ku yang dusah menemaniku sejak kecil. Kami pun makan siang bersama. Setelah selesai makan pak tono akan kembali bekerja begitupun dengan mbak Sri. Aku pun kembali ke kamar, sebenarnya aku sudah jenuh demgan keseharianku yang hampa dengan hanya bersekolah bermain jalan jalan bolos ke gereja. Ibu ku seorang wanita karir yang begitu sibuknya sampai kadang tak sempat menyapaku. Aku mempunyai ayah namun ayahku sudah lama pergi meninggalkan aku dan ibuku karena mencintai perempuan lain. Terkadang ayah juga suka bertemu denganku tapi tidak dirumah. Karena kalo bertemu dirumah ibu akan marah jadi biasnya kami bertemua di tempat rekreasi atau mall ataupun terkadang menitipkan sepucuk surat untukku. Sampai suatu saat tiba tiba. “tingnongtingnong” bunyi bel rumahku terdengar. Aku segera berlari keluar, siapatau ada sepucuk surat dari ayahku. Dan ketika aku keluar ternyata di kotak surat ada sebuah paket kiriman bertuliskan nama mbak Sri. Ya perasaan ku sih kecewa tapi aku tau pasti mbak sedang menantikan paket kiriman itu. Segera aku membawa paket ke kamar mbak sri. “mbak Sri? Mbaak!” teriakku. Tapi tak terdengar satu jawabanpun. Dari jauh aku melihat pintu kamar mbak Sri yang terbuka lalu aku masuk dan menaruhnya di atas meja mbak Sri. Namun ada sesuatu yang menarik diatas meja, sebuah buku berwarna hijau muda yang ada tulisan bahasa arabnya dan berjudul “isra mi’raj”. Wah sepertinya bsk ada acara isra mi’raj di sekolah apa ini ada latarbelakangnya ya? Tanya ku dalam hati. Tak tersadar tanganku tiba tiba ingin sekali menyentuhnya dan... “non ngapain di kamar mbak? Tanya mbak yg mengejutkanku. “ah!? Ga apa apa mbak itu.. ada kiriman paket dari kampung” jawab ku yang masih terkaget. “benar hanya itu?” tanya mbak sambil tersenyum kepadaku. Aku pun menunduk “hem itu mbak itu buku apa? “ Tanyaku sambil menujuk buku hijau. “oalah non itu kisah isra mi’rajnya nabi muhammad dengan Allah tuhannya mbak yang  memerintahkan nabi untuk shalat dan bilang kepada umatnya” jawab mbak cukup singkat dan jelas. “oh gitu ya, ceritain dong ke aku mbak” kataku sambil tersenyum. “oh iya non ayo sini” jawab mbak sambil tersenyum. “mbak boleh ga aku mendengarkan ceritanya sambil tidur di atas kaki mbak” pintaku. “iya non pasti boleh lah” jawab mbak lagilagi sambil tersenyum. “kita mulai nih ya ceritanya” lanjut mbak. “oke siap!” jawabku. “isra mi’raj nabi muhammad saw, isra’ mi’raj itu adalah dua kejadian penting yang terjadi dalam islam karena di dalamnya terdapat perintah allah kpd umat nabi muhammad untuk shalat” mbak bercerita. Aku mendengarkan kisahnya dengan seksama aku pun termenung dalam pikiranku tentang sebuah kisah penting islam. Dulu yang ku tahu adalah islam sebuah agama yang dimana sangat menghargai perempuan karena dalam islam perempuan ada tatacara tersendiri dalam berpakaian, sangat menghormati orang tua dan perduli terhadap sesama. Ya walaupun aku tau sih di indonesia banyak perempuan islam yang tidak memakai pakaian keagamaanya itu. Dan yang aku tau islam itu ibadah wajibnya ada 5 kali dalam setiap harinya ya banyak juga sih tapi kata mbak malah tadinya akan lebih banyak, mbak sangat rajin shalat 5 waktunya apalagikalo udah mendengar adzan pasti langsung shalat. Sedangkan aku malas sekali ke gereja padahal seminggu sekali. Oiya satu lagi yang ku tahu tentang islam dari mbak mereka punya panutas seperti aku jg paus tapi panutan mereka itu nabi muhammad saw, kata mbak nabi muhammad itu sangat baik dangat jujur dan menghormati perbedaan agama. Seandainya sekarang ada nabi pasti aku pun ingin bertemu dan banyak bertanya tentang kehidupan bahkan curhat kegalauanku padanya. Tapai mana mungkin kata mba, Beliau sudah meninggal lama sekali. Kalo aku bisa minta kepada tuhan aku ingin sekali menjadi adeknya bahkan anaknya.* Lanjut ke cerita mbak* “perjalanan itu dimulai dengan mengendarai buraq bersama malaikat jibril lalu...” cerita mbak.”mbak buraq apa?” selaku bertanya. “buraq itu kendaraan nabi yang sangat cepat” jawab mbak “hem” jawabku seolah mengerti padahal masih bingung. “perjalanan ini dimulai dan sampailah di baitul maqdis  lalu diteruskan ke langit di langit nabi banyak melihat lihat keadaan surga dan neraka sampai beliat bertemu dengan tuhannya mba Allah SWT yang dimana Allah memerintahkan shalat pada nab awalnya 50 rakaat dalam sehari. Dalam hati rosul takut umatnnya ga sanggup, ketika sudah mendapat perintah Allah nabi pun turun ke langit bawahnya hingga beretemu dengan Nabi Musa As dan beliau berkata pada nabi untuk minta ringankan karena umatku terdahulu tidak sanggup. Lalu Nabi Muhammad saw pun kembali ke langit Allah SWT dan meminta diringankan sampai akhirnya perintah shalat 5 waktu itu di tetapkan, gitu selesai deh ceritanya non”. “oh gitu ya mbak tapi buroq itu kendaraan apa?” tanyaku dengan tampang kepo banget. “ Semacam peranakan dari kuda dan kedelai non” jawab mbak Sri dengan tersenyum lagi.  “Non mbak mau nyiapin makan malem dulu ya” lanjut mbak. “oh iya iya mbak aku juga mau mandi soree, makasih ya mbak ceritanya seryu banget tuh”. Kata ku kepada mbak. “iya non cantik sama sama” jawab mbak.
_Dikelas_
    Keesokan harinya. “cha, gmn sukses kemarin acaranya?” tanyaku.”alhamdulillah mel sukses” jawab ocha. “eh isra mi’raj perintah tuhan kamu untuk shalat ya?” tanya ku lagi. “iya, loh kok kamu tau?” Tanya ocha balik kepada ku. “mau au banget apa mau tau aja cha?” tanya ku sambil melet kepadanya. “mau tau aja pake banget” jawab ocha sambil tertawa sedikit. “dari mbak aku dia agamanya islam” jawabku. Hari demi hari kulewati, hatiku tergerak untuk mengetahui islam lebih banyak. Semakin aku mempelajarinya hatiku semakin terasa tenang dan nyaman tidak ada lagi rasa hampa dengan sedikit cahaya. Sampai suatu saat tanggal 12 bulan desember tahun 2012 kemarin tepatnya ketika umurku menjadi 17 tahun aku telah menyatakan keislamanku. Aku memasuki islam bukan semata mata untuk menghindari kehampaan perasaanku dan meningaalkan masalaluku. Aku telah benar benar mempelajarinya tatacara dan segala adab dalam islama dimulai dari surat pendek doa harian mengucapkan salam berpakaian dan adab lainnya. Walaupun begitu aku juga ga lupa minta izin kepada ke dua orang tua ku mungkin awalnya mereka tidak setuju namun karena kujelaskan sedikit demi sedikit lambat laun ke dua orang tuaku pun mengerti dan akhirnya aku menambahkan nama “Annisa”di depan nama ameliaku dan aku bangga nama itu terlihat indah. Mbak Sri pun terlihat senang dan kami makin cocok setiap harinya untuk saling bercerita karena kami se agama begitun temanku ocha, awalnya dia takut aku hanya ikut-ikut mbakku tapi dia yakin bahwa aku bisa menjadi islam yang baik bahkan muslimah yang baik. Aku pun senang kini hari-hariku penuh dengan cinta kasih sayang bernafaskan Allah SWT dan Rosulullah SAW sebagai pedomanku. Tak lupa aku memiiki panduan dari Alquran dan Hadits. Ya allah terimakasih atas kehidupanku keislamanku dan semua orang yang engkau kirimkan di sekelilingku aku akan menjaga kecintaan islam ini selamanya dan seterusnya aku bangga menjadi seorang muslimah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar